Hore – Satu Semester #1

Kira-kira kalau kita libur 1 semester gimana ya? Tanya temanku Andi yang berperawakan kurus itu. Aku menjawab “Kayanya seru..,”. Belum selesai aku menjawab, tiba-tiba hujan turun. Andi segera menyusuri lorong ke kelasnya, yakni kelas 7 yang berada di dekat toilet, meninggalkanku di dekat kantin. Aku berlari menuju kelasku, yakni kelas 8. Karena sekolahku cukup besar, dan kantinku berada cukup jauh dari kelasku, sehingga baju seragamku cukup basah.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Aku langsung duduk di bangku dan mengeluarkan buku tulis dari laci meja. Beruntungnya aku, meja orang lain tidak mempunyai laci. Ada sih, tapi udah bolong-bolong dan kalo ditaro buku, langsung jeblos. Guru mapel PKN masuk ke ruanganku. Aku heran, ini kan jadwalnya seni, kok malah PKN?

Guru PKN memberitahuku bahwa besok sekolah diliburkan. Aku senang, karena rencananya aku akan bikin video gaming di channel youtubeku yang sudah lama tidak aku update. Teman-temanku langsung bereteriak “Horeeee…”. Kata ini adalah salah satu kata yang cukup legendaris dalam dunia sekolah. Pasalnya, jika murid mengucapkan kata ini, itu berarti ada hal baik yang terjadi. Sudah jelas murid tidak mengucapkan kata “Hore” ketika mendapatkan tugas halaman 40-60 di buku paket matematika.

Kata “Hore” tidak terlalu sering diucapkan, jika awal semester 1 ataupun 2. Mungkin, siswa masih semangat sekolah? Well yes, but actually no! Kata “Hore” tidak diucapkan ketika awal semester 1 dan 2, karena sekolah jarang libur pada awal semester.

Kesimpulannya, kata “Hore” diucapkan ketika siswa merasa sangat amat bahagia, contohnya libur sekolah, selama satu hari, satu minggu, dua minggu, dan seterusnya. Lantas bagaimana jika libur tersebut diperpanjang sampai satu semester? Ikuti cerita ini ya!

Published by

Disil

Hello there fellow humans!

Leave a comment