100, 50, 40, 30, 20, 10, return… Sesaat kemudian ban pesawat menyentuh landasan. Pendaratan yang sempurna, bahkan aku belum pernah melakukan pendaratan yang mulus seperti ini. Bahkan awalnya aku tidak merasa bahwa pesawat telah mendarat. Aku segera melakukan pengereman. Karena landasan yang cukup panjang, aku tidak perlu melakukan hard braking, alias rem keras, dan membuat penumpang tidak nyaman.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Banyak mobil pemadam, ambulans, mau pun bus mengikutiku. Sepertinya mereka sudah tahu bahwa aku mendarat darurat. Aku kagum, karena mereka tersinkronisasi. Maksudku, ketika aku menyatakan darurat kepada ATC, maka ATC langsung memberitahu pemadam, ambulans, dan bus untuk bersiap-siap menyambut kedatanganku untuk menolongku.
Ketika pesawat ku sudah hampir sampai ujung landasan, aku mengatur rem parkir, lantas segera menekan tombol “emergency”. Aku juga mematikan mesin, dan memastikan seluruh kontrol siap untuk ditinggalkan. Aku membuka pintu kokpit, lantas menyuruh teman-temanku untuk membuka pintu pesawat, lantas melakukan proses evakuasi.

Evakuasi lumayan cepat, hanya berlangsung sekitar 15 menit. Setelah semua temanku turun, aku akhirnya turun dari pesawat. Cuaca hari ini, terasa dingin, walaupun matahari sudah terbit sempurna.
Kami dibawa menuju terminal kedatangan. Ternyata bandaranya cukup besar, dan banyak orang yang berlalu lalang. Aku menyuruh teman-temanku untuk tetap mengikuti petugas, agar tidak nyasar. Setelah itu, kami diperiksa oleh dokter di sini. Mereka menanyakan, apakah ada yang terluka. Sudah jelas tidak ada, kenapa ia masih bertanya?
Bagaimana kelanjutannya? Simak terus kisah ini ya… Terima kasih telah membaca, dan sampai jumpa di seri berikutnya! Wassalam.
Leave a Reply