Setelah mendapatkan pertolongan, aku tiba-tiba teringat dengan Dunia Buku. Sangat malang nasib para penduduk Dunia Buku. Mereka kehilangan planet yang mereka tinggali. Sekarang, mereka harus tinggal di Bumi. Banyak dari mereka mulai mengalami sakit, seperti batuk, pilek, maupun demam. Mungkin mereka sudah terbiasa di Dunia Buku yang udaranya bersih dan tidak mempunyai banyak polusi.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ini adalah bagian terakhir dari seri Buku Yang Tersesat Di Hutan. Terima kasih buat para viewers maupun yang berkomentar di cerita ini. Semoga para pembaca suka yak, sama ceritanya… Oiya, habis seri Buku Yang Tersesat Di Hutan ini, akan ada cerita bersambung lagi! Oke, tanpa basa-basi lagi, mari kita lanjutkan ceritanya!
Setelah semua teman-temanku mendapatkan pertolongan, aku berpisah dengan teman-temanku. Mereka perlu untuk menjalani kehidupannya masing-masing, agar mandiri. Aku berpelukan dengan Amel, karena ini mungkin saat terakhir aku bertemu dengan mereka.

Inilah akhir yang menjadi awal dari hidupku. Aku akan memulai kehidupan baru, dan akan menjadi peneliti handal, layaknya Professor Disil.
SELESAI
Okee, ceritanya selesai! Sekali lagi, terima kasih telah membaca pos ini, sampai jumpa pada cerita lainnya. Silahkan ambil hikmah dari cerita ini. Sampai jumpa pada cerita lainnya! Wassalam.
Leave a Reply