Ini adalah pos pertama dari (rencananya) rangkaian pos tentang daily life di high school Smancir. Dimulai dari hari jum’at, because why not? Pagi-pagi, tidak terlalu berbeda dengan hari yang biasanya, except ada agenda pembiasaan. Agenda ini berisi macam-macam, mulai dari sholawat, membaca asmaul husna (selalu diiringi lagu yang telat mulai). More detail on this post.
Kegiatan pembiasaan yang ada ini menurut kepala sekolah adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk ‘meningkatkan pengetahuan islami dengan kegiatan islami’. First impression bagus sih, better than waktu MTs gada kegiatan ceramah gitu. Untuk pengisi event ada kakak kelas (kelas 12 & 11) yang mengisi secara bergantian tiap minggu.
Nah, yang menjadi penonton/pendengar ceramah juga berubah-ubah tiap minggu (karena lapangannya ga cukup). Misalnya minggu ini yang nonton kelas 10 & 11, maka kelas 12 di Masjid/GSG (aula).
Acara dimulai dengan membaca shalawat ‘Ya Nabi Salam Alaika’ dengan instrumen yang tidak biasa –mengakibatkan banyak yang salah ambil start. Maunya shalawatan malah jadinya ngekek bersama. Lalu acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Lanjut dengan ceramah dari siswa (kelas pengisi acara). Lanjut dengan ceramah dari bapak guru PAI.
Lalu habis itu acara random. Seperti minggu kemarin, pembawa acara menyiapkan hadiah souvenir sejadah sama tumbler untuk siapa saja yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. Pertanyaannya tentu saja seputar ceramah yang baru saja disampaikan. Banyak yang mencoba jawab (harus ke depan), tapi banyak juga yang salah, atau dibilangin kurang tepat.
Kalau memang tidak ada acara tambahan yang spesial kayak kemarin, serta waktu masih tersisa banyak sebelum limit waktu (jam 08.30), maka.. ibu guru, especially that “ibu ngevlog” which actually is pembina osis akan muncul dan memutar musik, lantas bergoyang. Lagunya adalah ‘Demi Matahari‘ (tbh it sounds good, lagu dari snada).
Setelah acara bubar, as usual aku kembali ke kelas bersama dengan classmates yang lain. Dilanjutkan dengan pelajaran B. Inggris peminatan. Di pelajaran ini lebih banyak tertawa, apalagi gurunya juga lagi sibuk kuliah S2 dan jadwal zoom meetign dengan dosennya pun di pagi hari jum’at.
Pelajaran inggris minat berlanjut sampai dengan jam setengah 11. Baru dilanjut dengan pelajaran ekonomi. Pada awalnya aku heran ‘kenapa minat IPA dapat ekonomi?’, ternyata jawabannya adalah karena ekonomi adalah salah satu mapel lintas jurusan yang dipilihkan oleh sekolah untuk kelas 10 tahun ini. So.. I may or may not meet mapel ekonomi again in kelas 11 & 12, which is sad, karena aku juga mau ikut lomba olimpiade ekonomi (more on that later)
Mapel ekonomi alokasi jam-nya cukup aneh. Satu jam sebelum solat jum’at, dan dua jam setelah solat jum’at. Guess what? Satu jam sebelum soljum tidak efektif. Akhirnya diputuskan bahwa untuk pelajaran efektif baru dimulai setelah solat jum’at, sementara sebelum jum’atan gurunya hanya masuk ngobrol2 santai. Bagus aja sih, biar relax. Walaupun weird makan di kelas meanwhile guru ada di depan. Tapi karena boleh, why not?
Setelah jum’atan barulah pelajaran ekonomi dimulai. Guru ekonomi di kelas 10 (Bu Nena) orangnya cukup ramah. Beliau menerapkan peraturan no-HP pas pelajaran, kalau ketauan sedikitpun akan langsung disita. Sounds bad, tapi penerapannya juga ga se-strict itu si..
Sekitar jam dua-an kondisi kelas sudah mulai tidak kondusif. Gerah matahari siang yang masuk ke dalam kelas + kelas lain yang sudah mulai bubar adalah penyebab kelas jadi tidak kondusif. Apalagi sudah pada kasak-kusuk ngurusin pertemuan eskul yang diadakan setelah pulang sekolah hari jum’at. Yah pada akhirnya guru akan membubarkan kelas.
Setelah kelas bubar, ada yang langsung pulang, ada juga yang pulang ke rumah ganti baju, ada juga yang nunggu afk dan lain sebagainya. Untungya eskul yang aku ikuti (mading) jika ada pertemuan sudah memberitahu dari jum’at pagi atau bahkan malam sebelumnya, lengkap dengan agenda pertemuan (apa saja yg akan dilakukan misalnya).
And that’s conclude the story. Di hari yang lain aku juga akan posting cerita keseharian di Smancir, so stay tuned!
Leave a Reply