Design a site like this with WordPress.com
Get started

Detektif Aji #6

Ketika aku sampai di Bandara Internasional Juarez Meksiko di Mexico City, aku harus menunggu cukup lama saat pengambilan bagasi karena lalu-lintas di bandara ini cukup padat.     Setelah berhasil mendapatkan bagasiku dan ingin keluar bandara dan menaiki taksi, aku terjebak di Festival kematian (Dia de los muertos).    

Festival Kematian (Dia de los muertos) adalah festival yang fungsinya adalah upacara menghormati anggota keluarga yang telah meninggal. Festival ini dirayakan setiap tanggal 1 dan 2 November. Selama perayaan tersebut, Selama perayaan Dia de Los Muertos berlangsung, tiap keluarga akan menghias rumah mereka dengan membuat altar yang terdiri dari foto, Aztec Marigold (bunga kematian Meksiko), calacas dan calaveras (kerangka dan tengkorak), gula-gula berbentuk tengkorak, papel picado (semacam ornamen khas Meksiko), lalu makanan, minuman, dan barang-barang kesukaan almarhum semasa hidup.

Bener Aji? Upacara Kematian??? Pasti banyak dari kalian yang menanyakan hal itu. Ya kan itu Cuma namanya, kalo fungsinya kan sudah jelas, untuk menghormati nenek moyang… Setelah keluar dari area upacara kematian tersebut, taksi yang aku naiki mesinnya mogok. Aku ingin menegurnya, namun kasihan karena sopir tersebut sudah tua. Sopir itu hanya minta setengah biaya perjalanan, namun karena aku baik hati dan tidak sombong (hihihi), aku membayar dengan harga penuh, lagi pula kan semua perjalananku ditanggung. Aku berjalan kaki untuk meneruskan perjalanan. 

Di tengah perjalanan, aku bertemu dengan pemain musik Mariachi. Mariachi adalah sekelompok pemain musik yang pada jaman dahulu digunakan sebagai pengiring saat orang menikah. Jaman sekarang kadang-kadang menjadi pertunjukan di tengah jalan. Pada pertunjukan ini, mereka berjumlah sekitar 8 orang. Musik yang dimainkan adalah musik klasik, enak untuk didengarkan.

ilustrasi pemain musik mariachi meniup terompet

Setelah bertanya kesana-kemari, akhirnya aku menemukan Fernando. Ia berkata bahwa ia pernah tinggal  di Indonesia, sehingga ia bisa berbahasa Indonesia. Sayangnya manuskrip tersebut sudah ia pinjamkan kepada dosennya, karena dosennya curiga manuskrip tersebut sangat berharga, sehingga manuskrip itu dibawa ke Spanyol untuk dirujuk ke ahli sejarah manuskrip. 

Aku makan siang di salah satu tempat makan bersama dengan Fernando. Menu yang aku pilih adalah Taco dan Guacamole. Taco adalah makanan khas Meksiko yang merupakan tortilla yang digulung dan diisi berbagai macam masakan didalamnya. Agar lebih menantang, aku memesan taco yang diisi dengan Cabe Jalapeno, cabe asli dari Meksiko.

ilustrasi guacamole dan taco

Sedangkan Guacamole adalah makanan khas Meksiko yang terbuat dari alpukat yang ditambah dengan lemon dan garam lalu dihancurkan. 

Setelah makan siang di salah satu restoran di Meksiko, aku dan Fernando mencari dosennya. Fernando menunjukkan tempatnya bersekolah disini. Ternyata megah juga universitasnya. Fernando mencari dosennya, ia lincah seperti sudah hafal isi dari bangunan ini. Ya iyalah, kan dia mahasiswa disini..

Akhirnya kami menemukan dosen Fernando. Fernando langsung menemui dan menyapanya.

“Owh sorry, Fernando, I gived the manuscript to expert historian in Spanyol. That manuscript was borrowed to be researched more in Spanish…,” jawab dosen Fernando ketika ditanyai Fernando letak manuskrip tersebut.

“I think that manuscript is The Malayan Ancient Manuscript,” jelas dosen pembimbing riset Fernando.

Dia berkata bahwa manuskrip tersebut dipinjamkan kepada ahli sejarah di Spanyol untuk diteliti lebih lanjut di sana. Lalu ia memberikan informasi mengenai ahli sejarah itu. Namanya adalah Professor Javier. Alamatnya di Kota Granada Spanyol. Dosen Fernando juga memberikan nomor teleponnya. Aku dan Fernando memutuskan untuk pergi ke Spanyol.

Kenapa Fernando mengikutiku ke Spanyol? Karena ia harus mengembalikan manuskrip itu kepada Mr. Anka, yang menurut Fernando, adalah pemilik dari manuskrip itu. Fernando merasa harus mencari kejelasan, siapa pemilik sah manuskrip itu sebenarnya. Dengan mengetahui siapa pemilik sah dari manuskrip itu, ia berharap bisa memberi penjelasan yang masuk akal, kepada Mr. Anka. Fernando berharap, mudah-mudahan Mr. Anka, pamannya mengerti. 

 Setelah berdiskusi cukup lama dengan Fernando tentang keberangkatan kami ke Spanyol, aku memutuskan untuk pulang ke penginapan dan diantar oleh Fernando. Ditengah perjalanan menuju penginapan aku merasa kesakitan di bagian perut.

    “Fernando, tunggu aku… Uh… sepertinya aku sakit perut…,” aku mengaduh sambil memegangi perutku dan memberitahu Fernando agar melambatkan langkah kakinya.

    “Ada apa Aji, apakah kamu mengalami sakit perut?” Fernando menanyakanku apakah aku sakit. Lantas ia memegang dahiku.

    “Sepertinya ya Fernando, tolong bawa aku ke rumah sakit agar bisa diperiksa oleh dokter…,” aku meminta tolong Fernando untuk mengantarkanku ke rumah sakit.

Setelah diperiksa dokter di rumah sakit, ternyata aku mual dan sakit perut disebabkan makan makanan yang pedas. Mungkin perutku tidak kuat. Aku diberi obat oleh rumah sakit, dan membayarnya.

Sepertinya tadi Taco yang aku makan mengandung cabe yang pedas. Oiya ya, tadi aku memilih menu taco spicy. Cabe yang pedas itu adalah Cabe Jalapeno. Cabe tersebut digunakan sebagai penambah rasa pedas pada makanan Meksiko. Rasanya khas dan menyegarkan. Sayangnya, perutku memang tidak tahan dengan pedasnya cabe itu. Bahkan menurutku setelah dirasa-rasa, aku tidak terlalu suka dengan Cabe Jalapeno itu, karena menurutku terlalu pedas, walaupun menyegarkan.

Dua hari kemudian, perutku merasa lebih baik. Sesuai dengan rencana, aku dijemput Fernando untuk pergi ke Bandara Juarez, bersamanya. Dari Bandara Juarez, Meksiko, kami melanjutkan perjalanan ke Granada, Spanyol.

Advertisement

2 responses to “Detektif Aji #6”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: