Design a site like this with WordPress.com
Get started

Throwback: Bis Tua dan Lolo

Pos ini adalah throwback, dimana aku akan nostalgia ke proyek lama yang pernah saya lakukan. “Bis Tua dan Lolo” adalah sebuah proyek membuat audiobook yang aku kerjakan pada tahun 2017. Audiobook adalah buku yang dibuat dalam bentuk suara. Tentu saja hal ini berbeda dari podcast, lebih mirip seperti ‘cerita tulisan yg dilisankan

Audiobooknya bisa diunduh/didengar di sini:

Penasaran dengan ceritanya? Inilah ceritanya:

Bis Tua dan Lolo

Di sebuah desa tinggallah sebuah bus yang sudah tua. Bis Tua itu memimpikan dirinya bisa menjadi sangat cepat sehingga dia bisa mengantarkan penumpangnya secepat kilat. Suatu saat, ia mendengar ada mobil tercepat bernama Lolo, dari temannya Si Sedan Tua. Lolo sang pembalap tinggal di Desa Bubu yang dekat dengan Sungai Bubu.

Setelah bekerja seharian, Bus Tua pulang ke garasi. Lalu, ia melihat televisi, bahwa Lolo akan melakukan balapan di kota pada esok harinya. Bus Tua ingin melihat secara langsung pertandingan Lolo. Setelah menonton televisi, ia langsung beristirahat.

Hari ini, adalah hari libur Bis Tua. Ia cepat-cepat mempersiapkan diri ke tempat pertandingan Lolo untuk melihat balapan itu secara langsung. Setelah bersiap-siap, Bus Tua segera berangkat. Jalanan masih sepi karena masih pagi, sehingga ia menaikkan kecepatannya. Namun, di tengah jalan, hujan deras turun. Jalanan menjadi sangat licin. Pada saat Bis Tua menginjak rem, bannya tergelincir, sehingga Bis Tua masuk ke sungai.

Ia berteriak “Tolong aku!!”. Namun, karena pada saat itu jalanan sedang sepi, sehingga tidak ada yang mendengar dan melihatnya. Akhirnya, Bis Tua terseret arus dan hanyut terbawa sampai ke hilir sungai.

Setelah sampai di hilir sungai, Bus Tua tersangkut di batang kayu yang terdapat di tepi sungai. Lalu ia bersusah payah naik ke daratan. Ternyata disana, terdapat banyak mobil yang sedang berkumpul. 

Tiba-tiba ada suara yang mengagetkannya. “Halo, selamat datang di Desa Bubu!” sebuah mobil menyapa Bis Tua. Lalu Bis Tua menjawab, “Siapa namamu?”. Mobil itu menjawab, “Namaku Nobby”. “Apakah saya boleh mengajakmu untuk berkeliling desa Bubu?”. Bus tua menjawab: “Desa Bubu? Apakah desa ini tempat tinggal Lolo si pembalap?” Nobby menjawab, ”Iya, kamu benar. Ini desa tempat tinggal Lolo Si Pembalap”. Bis Tua lalu mengikuti Nobby mengelilingi desa tersebut. Ternyata Nobby adalah salah satu penjaga Desa Bubu.

Di Desa Bubu terdapat banyak fasilitas untuk berlatih balapan. Nobby mengajak Bis Tua untuk minum oli bersama, di garasinya. Setelah minum oli bersama, Bus Tua bertanya kepada Nobby. “Nobby, apakah rahasia Lolo agar Lolo bisa cepat?” Nobby menjawab, “Lolo sering minum oli, menjalani perawatan berkala di bengkel, dan menggunakan sparepart yang orisinil.”

Akibat kecelakaan yang dialami oleh Bis Tua, akhirnya ia tidak bisa menonton pertandingan Lolo secara langsung. Malam harinya, di garasi Desa Bubu, Bus Tua menonton rekaman pertandingan Lolo, yang tidak sempat dia saksikan secara langsung. Lolo menjadi juara pertama, seperti biasanya. Bus Tua sangat senang, karena idolanya juara.  Setelah pertandingan usai, Bus Tua segera pergi tidur.

Setelah Bis Tua 5 hari tinggal di desa Bubu, datanglah Lolo yang baru pulang dari kota. Lolo, yang tidak mengenali Bis Tua, menanyakan kepada Nobby, “Siapa mobil asing itu? “Nobby menjawab,”Mobil itu adalah Bis Tua, yang mengalami kecelakaan di pinggir sungai”.”Lalu Lolo menjawab dengan nada kasar, ”Bukankah sudah aku bilang, tidak ada yang boleh tinggal di Desa Bubu tanpa seizinku!” Nobby menjawab, “Tapi ia terlihat perlu pertolongan, Lolo!” Lolo mendengus, “Apakah kau lupa? Dulu pernah ada mobil asing yang terlihat butuh pertolongan, namun pada saat yang lain tidur, mobil itu mencuri peralatan latihanku!” “Tapi ia terlihat tidak berpura-pura Lolo!”, jawab Nobby. Lolo mengabaikan jawaban Nobby. 

Lolo langsung mendatangi Bis Tua, dan menyuruhnya agar keluar dari Desa Bubu. Bus Tua yang tadinya sangat ingin bertemu Lolo, malah kebingungan, karena diusir oleh Lolo. Lolo mendorong Bus Tua keluar gerbang desa Bubu. Nobby merasa kasihan dengan Bis Tua, dan berupaya membelanya. Akibat pembelaan itu, Lolo langsung memecat Nobby sebagai penjaga pintu gerbang desa Bubu.

Nobby dan Bis Tua pergi dari Desa Bubu. Dalam keadaan belum sembuh dari cedera, akibat jatuh ke sungai, Bis Tua dibantu oleh Nobby berusaha dengan susah payah kembali ke garasi tempat asal Bis Tua.

Sesampainya di garasinya, Bus Tua langsung memberitahukan kejadian yang dialaminya ke Sedan Tua. Sedan Tua langsung memberitahu kejadian Bus Tua  kepada semua mobil di desa. Akhirnya, semua mobil di desa tahu kejadian yang dialami Bus Tua dan Lolo.

Berita itu dengan cepat menyebar ke kota. Hingga akhirnya semua mobil tidak menyukai Lolo karena perilakunya yang kasar itu.

Suatu saat Lolo berkunjung ke kota, namun ia merasakan  ada yang aneh. Biasanya mobil-mobil lain mendekatinya. Namun kali ini, tidak ada satu mobilpun yang menyapanya.

Pada saat Lolo pulang ke Desa Bubu, teman-temannya di Desa Bubu, memberitahu bahwa semua orang di kota sudah tahu tentang kejadian yang dialami Lolo bersama dengan Bis Tua. Semua mobil tidak menyukai sikap kasar yang dilakukan Lolo kepada Bis Tua.

Karena diberitahu oleh teman temannya, akhirnya Lolo merasa bersalah dan menyesal. Dia sedih karena penggemarnya sudah tidak ada lagi.

Lolo lalu mendatangi garasi Bus Tua untuk meminta maaf. Bus Tua terkejut melihat kedatangan Lolo. Awalnya Bis Tua dan Nobby merasa segan bertemu Lolo. Namun setelah Lolo menyampaikan maksud kedatangannya, mereka menerima Lolo dengan tangan terbuka. Dengan besar hati, mereka mau memaafkan sikap Lolo. Bis Tua bahkan mengenalkan Lolo pada teman-temannya. Sebenarnya mereka semua sangat mengagumi Lolo karena prestasinya sebagai juara lomba balap mobil. 

Lolo menjadi malu sendiri dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan kasarnya lagi. Sikap waspada itu perlu, namun tidak boleh menyebabkan kita mencurigai banyak orang. Apalagi orang yang sedang  kesusahan. Lolo berjanji untuk lebih berhati-hati dalam bersikap.

Sore harinya Lolo pamit kepada Bis Tua dan Nobby. Ia juga mengundang Bis Tua dan Nobby ,untuk datang ke Desa Bubu, kapan saja mereka suka. Lolo senang mendapatkan banyak teman baru dari garasi Bus Tua.”Selamat tinggal teman-teman, sampai jumpa lagi,” kata Lolo.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: