Apakah Anda tahu, ada banyak tempat wisata yang menarik di Banten? Banten adalah salah satu provinsi di Indonesia yang berada di barat pulau Jawa. Di Banten ada banyak tempat wisata yang indah, seperti Pantai Carita yang pasirnya putih, Mercusuar Cikoneng, Keraton Kaibon, dan lain-lain. Yuk, kita simak 10 tempat wisata yang menarik di Banten.
Pantai Carita
Pantai Carita adalah sebuah pantai yang merupakan pantai pasir putih. Letaknya di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kebanyakan orang menganggap pantai ini adalah pantai Carita Anyer/Anyer Carita, padahal pantai Anyer dengan Pantai Carita berbeda, meskipun hanya berbeda Kecamatan.
Harga masuk pantai Carita tergantung dari kendaraan yang anda bawa. Jika anda membawa mobil pribadi anda harus membayar 150.000. Sedangkan jika menggunakan minibus harganya Rp.600.000. Untuk bus besar, harganya 650.000.
Jika anda takut untuk berenang di pantai ini, jangan khawatir karena disini ada lifeguard, yaitu orang yang berjaga di titik rawan untuk melindungi anda. Jika anda membawa anak-anak, mungkin mereka takut berenang di pantai, dan anda juga khawatir kalau misalnya anak anda tenggelam. Oleh karena itu anda bisa menyewa pelampung. Harganya cukup murah, hanya Rp10.000-15.000 saja.
Di pantai Carita ini selain berenang anda juga bisa bermain Jet Ski, Banana Boat, Surfing (berselancar), Diving (menyelam), dan snorkeling. Anda juga bisa menyewa alat selam, harganya Rp.50.000. Untuk menyewa Banana Boat harga sewanya sekitar Rp.25.000. Sedangkan untuk Jet ski harganya Rp.75.000-100.000.
Rute Ke Pantai Carita:
Jika anda memakai mobil pribadi dari Jakarta anda bisa masuk ke Tol Merak-Serang-Pandeglang-Labuan-Pantai Carita.
Untuk Rute Kereta, anda bisa naik kereta dari stasiun Tanah Abang – turun di Stasiun Krenceng, Cilegon. Dari stasiun naik angkot berwarna silver ke Anyer.
Mercusuar Cikoneng
Mercusuar Cikoneng adalah titik awal dari Jalan Raya Anyer-Panarukan. Mercusuar Cikoneng ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Daendels pada abad ke-19. Mercusuar ini terletak di Kampung Bojong, Desa Cikoneng, Anyer, Banten.
Mercusuar Cikoneng pertama kali dibangun pada tahun 1806, namun karena erupsi Gunung Krakatau pada tahun 1883, Mercusuar ini hancur hanya menyisakan pondasinya saja. Akhirnya mercusuar ini dibangun kembali pada tahun 1885.
Mercusuar ini tingginya 60 meter, dengan 17 tangga dan 18 anak tangga. Jika anda naik keatas mercusuar, anda bisa melihat pemandangan wilayah Anyer.
Untuk tiket masuknya, uang parkirnya Rp.20.000, sedangkan tiket masuknya Rp.2.500. Mercusuar ini hanya buka pada akhir pekan saja, yaitu hari Sabtu dan Minggu.
Pulau Sangiang
Pulau Sangiang adalah sebuah pulau yang terletak di Selat Sunda, yaitu diantara Pulau Jawa dan Sumatera. Pulau Sangiang termasuk wilayah Kabupaten Serang. Pulau Sangiang menyajikan penampakan terumbu karang di pantai yang indah.
Untuk menuju pulau Sangiang, anda bisa memakai perahu atau motor jika anda dari Anyer.
Sekarang Pulau Sangiang dijadikan Taman Wisata Alam. Di Pulau Sangiang ini juga terdapat sebuah perkampungan yang dihuni oleh pendatang yang menduduki Pulau Sangiang, pada saat pulau yang dimiliki perusahaan swasta tersebut terhenti proyeknya. Perkampungan tersebut bernama Lagon Waroo, atau Lagoon Waru, dan tercatat disana ada lebih 50 kepala keluarga.
Di perkampungan ini dalam komunikasi sehari-hari menggunakan 3 bahasa sekaligus, yaitu bahasa Sunda, bahasa Jawa, dan bahasa Lampung. Pulau Sangiang ini dimiliki oleh sebuah perusahaan swasta yang proyeknya kembali dilanjutkan dan bersifat pribadi atau belum terbuka untuk umum.
Menurut cerita warga setempat, Pulau Sangiang sudah dihuni sekitar abad ke-19. saat itu Raja Lampung menghibahkan Pulau Sangiang kepada warga agar ditempati. Menjelang Perang Dunia kedua, ketika masa Pendudukan Jepang (1942-1945), Jepang membangun Pos Pengaman di Pulau Sangiang yang dilengkapi rel besi untuk dilewati kapal perang amfibi mereka.
Lokasi Pulau Sangiang terletak di Selat Sunda ± 10 Km dari Pantai Anyer, termasuk ke dalam wilayah Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, dan secara geografis terletak pada 105°49’30″ – 105°52’ BT dan 5°56’ – 5°58’50” LS. Keadaan kawasan ini bervariasi mulai dari landai, berbukit, agak curam sampai curam pada ketinggian 0 – 155 mdpl.
Cagar Budaya Keraton
Keraton Kaibon
Keraton Kaibon adalah salah satu keraton yang dijadikan cagar budaya Banten. Keraton ini terletak di Kampung Kroya, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen.
Keraton Kaibon dibangun pada tahun 1815 untuk ibu Sultan Syafiudin, Ratu Aisyah. Keraton Kaibon dijadikan tempat tinggal Ratu Aisyah beserta anaknya, yakni Sultan Syaifudin, Sultan Banten ke-21. Kala itu Sultan Syafiudin masih berumur 5 tahun.
Ruang utama di Keraton Kaibon adalah kamar Ratu Aisyah. Diatas kamarnya ada sebuah lubang yang berfungsi sebagai pendingin ruangan. Lubang itu diisi air agar ruangan menjadi sejuk.
Didepan Keraton (gerbang) ada 5 pintu, melambangkan waktu sholat yang dilakukan setiap hari (Shalat Subuh, Sholat Dzuhur, Sholat Ashar, Sholat Maghrib dan Sholat Isya). Luas Keraton ini lumayan besar, yaitu sekitar 4 hektar.
Keraton Kaibon dihancurkan pada tahun 1820 oleh pemerintah Belanda. Asal muasal penghancuran keraton, adalah ketika Du Puy, utusan Gubernur Jenderal Daendels meminta kepada Sultan Syafiudin untuk meneruskan proyek pembangunan jalan dari Anyer sampai Panarukan, juga Pelabuhan Armada Belanda di Teluk Lada (di Labuhan). Namun, Syafiudin dengan tegas menolak. Dia bahkan memancung kepala Du Puy dan menyerahkannya kembali kepada Daendels yang kemudian marah besar dan menghancurkan Keraton Kaibon.
Keraton Kaibon masih meninggalkan sisa-sisa runtuhan berupa gerbang dan pintu-pintu besar yang ada dalam kompleks istana. Pada keraton Kaibon, setidaknya anda masih bisa melihat sebagian dari struktur bangunan yang masih tegak berdiri.
Keraton Surosowan
Keraton Surosowan adalah salah satu peninggalan Kesultanan Banten yang difungsikan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Banten pada abad ke-14 Masehi. Terletak di Kecamatan Kasemen, kawasan Banten Lama, keraton ini dibangun sekitar tahun 1522- 1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin, yang dikenal sebagai Sultan pertama Banten.

Luas Keraton Surosowan ini lumayan besar, sekitar 3 hektar. Dan ada dinding pembatas yang tingginya 2 meter. Keraton ini mempunyai 3 pintu gerbang, yaitu pintu utara, pintu timur, dan pintu selatan. Namun, pintu selatan telah ditutup oleh tembok, tidak diketahui sebabnya.
Didalam Keraton banyak bangunan yang berhubungan dengan air, salah satu yang terkenal adalah Kolam Lara Denok. Kolam Lara Denok adalah tempat untuk mandi putri Sultan. Kolam Lara Denok mempunyai air yang dialiri dari Danau Tasikardi. Kolam ini berbentuk segi empat, panjangnya 30 meter, sedangkan lebarnya 13 meter, serta kedalaman kolam 4.5 meter.

Keraton Surosowan sudah tidak ada lagi sisa bangunannya, setelah dihancurkan oleh pemerintah Belanda, pada tahun 1680 dan 1813. Saat ini bangunan di dalam dinding keraton tak ada lagi yang utuh. Hanya menyisakan runtuhan dinding dan pondasi kamar-kamar berdenah persegi empat yang jumlahnya puluhan.
Tiket masuknya gratis, namun anda harus izin dulu ke petugas. Keraton selalu dikunci untuk menjaga sisa bangunan/puing-puing dan kebersihan Keraton.
Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten adalah salah satu peninggalan Kesultanan Banten yang masih ada. Masjid Agung Banten juga salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia.
Di masjid ini ada menara menjulang tinggi, yang dulu berfungsi untuk tempat adzan. Masjid Agung Banten selalu ramai pengunjung setiap hari. Ada juga yang datang kesini untuk berziarah. Disamping masjid ini ada makam Sultan, yakni Sultan Maulana Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa, dan masih banyak lagi.
Untuk menuju ke Masjid ini, anda bisa menuju ke arah Banten Lama, didekat Lokasi Danau Tasikardi dan Keraton Surosowan, Kecamatan Kasemen.
Danau Tasikardi
Tasikardi adalah salah satu Danau yang berada di wilayah Kecamatan Kasemen. Danau ini dibuat pada masa Sultan Maulana Yusuf. Maksud pembuatan Danau Tasikardi ini adalah untuk menampung air Kali Cibanten, yang seterusnya dialirkan ke sawah-sawah disekitarnya.
Air di Danau Tasikardi digunakan untuk keperluan masyarakat Banten. Airnya juga digunakan untuk minum dan mandi Sultan. Supaya airnya bersih, dibuatlah tempat penyaringan air, yang disebut Pengindelan Abang, Pengindelan Putih, dan Pengindelan Emas.
Setelah disaring di 3 tempat tersebut, airnya lalu dialirkan ke Kota dan Istana Surosowan. Air yang sudah disaring ini dipakai untuk tempat mandi Sultan dan Keluarganya. Salah satunya disebut Lara Denok, tempat mandinya Putri Sultan.
Kampung Baduy
Baduy adalah salah satu suku yang ada di Banten. Di Kampung ini Suku Baduy hidup menggunakan hasil alam. Jika anda kesana, anda tidak boleh membawa barang elektronik.
Baduy menganut agama Sunda Wiwitan. Orang Badut menamakan dirinya sebagai Urang Kanekes. Kampung Baduy terbagi menjadi 2, yaitu Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar. Baduy Luar masih boleh membawa beberapa alat elektronik, dan Suku Baduy Luar juga sudah memakai beberapa barang luar suku.
Sedangkan Suku Baduy Dalam masih menutup diri dari pengaruh luar. Sangat sulit bagi orang dari luar daerah untuk masuk ke wilayah Suku Baduy Dalam. Suku Baduy Dalam masih memegang erat budayanya sendiri, dan bertahan hidup dengan mengandalkan sumber daya alam disekitarnya. Ciri khas Suku Baduy biasanya menggunakan ikat kepala berwarna hitam.
Beberapa tips jika ingin pergi ke wilayah Baduy:
- Siapkan kondisi badan yang sehat. Bila perlu bawa obat. Karena jika anda sakit disana, anda tidak akan menemukan puskesmas/rumah sakit.
- Datang bersama-sama. Perjalanan anda ke Kampung Baduy akan lebih seru jika dilakukan bersama-sama. Selain itu, anda juga bisa saling berbagi logistik.
- Bawa Logistik. Di Kampung Baduy tidak ada toko yang menjual bahan kebutuhan sehari-hari. Bawalah bahan makanan mentah seperti beras, mie instan, sayuran.
- Bawa peralatan outdoor, seperti senter. Di Kampung Baduy tidak ada aliran listrik, walaupun ditengah kampung. Jadi, bawalah senter. Bawa juga kantong tidur, karena disana jika anda tidak membawanya, anda tidur di lantai bambu, yang disela-selanya angin bisa masuk.
- Pakai sandal/sepatu gunung. Kampung Baduy terletak di lereng Gunung Halimun. Jadi jalanannya licin dan berbatu. Anda akan terpeleset jika tidak pakai sandal/sepatu gunung.
- Untuk keperluan MCK, menginaplah di Baduy luar. Masyarakat Baduy serba alami, jadi MCK di sungai. Di Baduy luar sudah ada WC umum yang sengaja dipersiapkan untuk para pengunjung. Jangan harap ada di Baduy Dalam, karena mereka tidak mengenal itu.
- Terakhir, jangan bawa alat modern di Baduy Dalam, seperti kamera. Jika ketahuan anda akan kena sanksi adat. Namun, di Baduy Luar anda masih boleh membawa alat modern.
Wisata Ziarah Kapal Bosok
Kapal Bosok adalah sebuah masjid yang bentuknya mirip kapal. Masjid ini dibangun oleh para santri di area yang dulunya dianggap sebagai tempat Kapal Bosok Ki Angga Derpa. Masjid ini terletak di Curugmanis, Curug, Kota Serang.
Pada sekitar abad ke-16 ada penjajah Belanda yang bersandar di pelabuhan Karangantu, Serang. Mereka ingin menjajah dan mengambil dokumen dan harta kekayaan Banten.
Karena tidak terima dengan perlakukan Belanda, seorang lelaki bernama Ki Angga Derpa ingin menyelamatkan dokumen dan harta kekayaan tersebut.
Ki Angga mencabut sebuah pohon Beringin. Di dalamnya ada tempurung isinya 2 macan. Laki dan betina yang ada anak kecilnya. Dibawa beringin ke kerumunan orang Belanda yang menjajah. Begitu ditaruh, macan keluar. Belanda kucar-kacir.
Karena marah, Belanda kemudian mencari Ki Angga Derpa. Akhirnya Ki Angga Derpa ditemukan di kampung Aon yang sekarang bernama Lingkungan Drangong. Ditangkap lalu dihukum di dalam kapal. Setelah dihukum, Belanda meninggalkan Ki Angga Derpa di dalam kapal beserta dokumen dan sebagainya.
Singkat cerita, kapal tersebut kemudian terbawa air sampai daerah Curug yang lokasinya padahal jauh dari pesisir. Ki Angga Derpa kemudian mengambil cambuk dan memukulkan ke kapal.
Tanjung Lesung
Tanjung Lesung adalah sebuah pantai yang terletak di Kabupaten Pandeglang. Disini banyak yang bisa anda lakukan, yakni:
Snorkeling dan Diving
Jika anda penikmat keindahan bawah laut, anda tidak boleh melewatkan panorama keindahan bawah laut yang ada di Tanjung Lesung ini.
Pantainya yang menjorok ke laut memungkinkan untuk anda mencoba kegiatan snorkeling. Bahkan bagi anda yang tidak bisa berenang sekalipun bisa bersnorkeling di bibir pantai. Nikmati keindahan terumbu karang dan berbagai macam biota laut yang ada di dalam laut.
Dan bila anda yang punya hobi dengan diving (menyelam), anda bisa meluangkan sedikit waktu anda ke Pulau Liwungan, sekitar 30 menit dari pantai Tanjung Lesung. Di tempat ini anda akan dimanjakan lebih banyak lagi kekayaan biota laut utamanya terumbu karang, karena memang tempat ini menjadi salah satu lokasi konservasi terumbu karang.
Di pulau Liwungan ini juga terdapat hutan mangrove yang sangat rapi dan terawat. Tentu sangat disayangkan jika anda melewatkan kesempatan ke pulau ini.
Sunset dan Sunrise
Di pantai Tanjung Lesung ini anda bisa menikmati pemandangan sunset dan sunrisenya sangat bagus. Karena letaknya di daerah tanjung, maka tidak ada penghalang untuk melihat matahari secara langsung, baik pada saat terbit, maupun tenggelamnya matahari.
Wisata Air
Jika anda berwisata ke pantai Tanjung Lesung ini, anda bisa mencoba salah satu olahraga air yang ada di tempat ini.
Kano , anda bisa mencoba menelusuri laut di sekitar pantai dengan menggunakan kano.
Banana Boat, nikmati sensasi menunggangi pisang raksasa di tengah laut bersama teman maupun keluarga.
Jet Ski , olahraga ini cocok bagi anda yang senang dengan olahraga menantang.
Memancing, jangan lewatkan menangkap ikan yang ada di Tanjung Lesung di pinggir dermaga bersama keluarga anda.
Di samping snorkeling, ke empat olahraga air tersebut tentu sangat disayangkan jika anda tidak melakukannya jika berada di tempat ini.
Atraksi
Pada malam harinya akan ada pertunjukan seni dari seniman-seniman lokal Banten di daerah sekitar pantai. Bagi anda yang membawa anak kecil sangat disarankan untuk tidak menonton pertunjukan seni ini.
Karena pertunjukan yang ditampilkan merupakan pertunjukan-pertunjukan yang ekstrim oleh orang-orang yang sudah terlatih untuk melakukannya , seperti debus dan tarian api yang memang sudah terkenal sejak lama.
Di siang hari, anda juga bisa berkunjung ke desa wisata melihat bagaimana pengrajin-pengrajin banten membuat patung Badak bercula satu.
Pemandian Air Panas Cisolang
Pemandian air panas Cisolang ini mungkin bisa menjadi salah satu destinasi wisata pada saat liburan. Asal muasal air panas yang ada disini adalah dari Gunung Karang yang terletak di Pandeglang.
Pada hari libur, pemandian air panas Cisolang ini ramai dikunjungi oleh wisatawan. Lokasinya di daerah Kampung Cisolong, tepatnya di Desa Sukamanah, Kecamatan Kadu Hejo, Pandeglang. Jarak pemandian air panas ini dengan Kota Pandeglang tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 10 KM.
Banyak orang datang ke Pemandian air panas Cisolong ini untuk mengobati berbagai penyakit, seperti penyakit kulit, penyakit tulang, dan masih banyak lagi penyakit yang dipercaya bisa sembuh dengan pemandian air panas ini.
Jika anda datang bersama anak anda kesini, anda tidak perlu khawatir anak anda tidak bisa ikut berendam, karena kolamnya luas, sehingga anda tidak akan merasa sesak/tidak nyaman walau banyak pengunjung datang.
Tempat ini biasanya ramai dikunjungi pada sore hari, dari mulai jam 4 sore sampai jam 9 malam dengan jam buka selama 24 jam. Pengunjung pemandian air panas Cisolong ini juga bisa menikmati relaksasi air panas alami dengan suasana yang cukup menenangkan karena di sana juga terdapat pepohonan, seperti halnya pohon rambutan, kecapi, durian, sampai pohon bambu.
Pemandian air panas Cisolang ini sudah ada sejak tahun 2008, dengan 3 kolam yang luas.
Itulah beberapa tempat wisata yang bisa anda kunjungi di Banten. Semoga bisa menjadi referensi alternatif tempat wisata di Indonesia.
Pos ini adalah revisi dari ebook Menikmati Banten: Paduan Alam dan Budaya di Barat Pulau Jawa yang saya buat pada tahun 2017 sebagai hasil kerja dari projek menulis #seberangdunia yang diadakan oleh kelompok menulis anak-anak, Cerivitas. Saya memposting ulang tulisan ini sebagai bentuk showcasing portofolio di blog All About Disil, serta sebagai revisi dari versi Play Book yang mempunyai banyak kekurangan terutama dari segi penyusunan kata.
Leave a Reply