Semua kembali normal, seperti pada saat awal COVID-19. Setelah pembagian kuota, yang ternyata hanya kuota belajar berukuran 15 GB. Lantas mengapa banyak orang yang komplain mengenai kuota belajar ini? Karena kuota ini hanya bisa membuka aplikasi tertentu. Aplikasi Google Classroom pun tidak masuk di dalam kuota ini.
Apalagi guru sering memberikan materi lewat youtube. Oh iya, setidaknya guru di sekolahku sudah mulai melakukan peningkatan, dengan tidak hanya memberikan tugas, tetapi juga memberikan materi, walaupun videonya masih berkualitas kurang, dan sulit untuk dipahami.
Aku akhirnya bisa kembali duduk lega dan bermain game di hp, tanpa perlu kepikiran segala macam hal yang bikin ribet. Walaupun, terkadang aku juga masih suka ditanyain hal-hal teknis oleh teman-temanku, seperti ditanya “kok g bisa ngirim jawaban”.
Apapun cerita yang dibuat, maka minumnya teh botol sosro pasti ada akhirnya. Inilah Satu Semester, cerita mengenai kehidupan sekolahku selama 1 semester, dan kegiatan tersebut menjadi pindah ke rumah, karena adanya COVID-19. Terjadi banyak kasus, yang akhirnya bisa terselesaikan, walaupun tidak sesuai harapanku.
Banyak elemen cerita ini diambil dari kehidupan nyataku, terutama pada masalah terakhir, yakni pembagian kuota. Benar, nominalnya sama. Dan tanggapan guru mengenai kuota belajar tersebut juga sama.
Terakhir, aku ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu berjalannya cerita ini. Meski sempat struggle pada seri 5-8, akhirnya cerita Satu Semester bisa lanjut sampai selesai. Baiklah, terima kasih telah membaca cerita ini. Sampai jumpa di seri cerita lainnya!
Leave a Reply