Design a site like this with WordPress.com
Get started

PJJ Lagi – Satu Semester #18

Sesuai dengan judul, sekolahku kembali melakukan pembelajaran jarak jauh. Mengapa? Karena ada yang positif di wilayah tempat aku bersekolah. Bukan di sekolahku, tapi masih satu kecamatan. Aku ingin bercerita sedikit, ketika aku sedang melakukan pembelajaran di sekolah.

Ketika aku berada di sekolah, beberapa guru hanya memerhatikan materi yang diajarkan, dan kembali menggunakan metode zaman dahulu ketika mengajar kepada murid, yakni hanya menulis di papan tulis dan memberikan soal. Jika ditanya, mengapa metode belajarnya seperti itu, alasannya “karena kalau diskusi kan harus berdekatan, sementara kita harus mengikuti protokol kesehatan”.

Kan banyak metode pembelajaran lain selain memberikan soal atau diskusi. Mungkin gurunya males atau gimana kali… Btw, ada beberapa isu yang kembali beredar di masyarakat, yakni isu mengenai hoax adanya virus COVID-19. Terlepas dari virus ini apakah memang benar ada atau tidak, lebih baik kita berjaga-jaga.

Informasi lain yang sedang beredar di masyarakat adalah pembagian kuota dari Kemendikbud. Nah, kalau ini bukanlah isu, ini adalah informasi yang benar. Jadi, Kemendikbud mengeluarkan pernyataan, bahwa setiap siswa di Indonesia akan mendapatkan kuota sebanyak 35 GB per bulan, selama 4 bulan sampai Desember. Kan lumayan tuh, bisa mendapatkan 35 x 4 = 140 GB total.

Karena aku ingin mendapatkan kuota itu (Ya siapa sih yang ga pengen xD), aku menanyakan mengenai kebijakan itu ke wali kelas. Lantas wali kelasku menjawab, bahwa pembagian kuota ini akan segera dirapatkan, jadi tunggu saja kabar selanjutnya. Singkat cerita, setelah 3 hari menunggu, aku akhirnya mendapatkan kabar baru mengenai hal ini.

Dikatakan bahwa siswa akan mendapatkan kartu perdana dari operator A (nama samaran), yang sudah terisi kuota sebanyak 1 GB. Nantinya, siswa diminta untuk melakukan aktivasi kartu tersebut, dan akan mendapatkan 30 GB tambahan, sehingga totalnya 31 GB. Siswa juga disuruh untuk mengunduh aplikasi operator A dan mengklaim promo dari aplikasi tersebut. Banyak siswa yang happy mendengar kabar tersebut, ada yang tidak. Aku termasuk yang tidak senang mendapat kuota tersebut.

Why? Aku heran, kenapa siswa akan mendapat kartu perdana baru, padahal kalau melihat di aturan resmi yang ditulis di Kemendikbud, sekolah hanya tinggal mendaftarkan nomor siswa ke Dapodik, lantas nanti siswa akan mendapatkan kuota tersebut, langsung masuk ke nomor siswa tersebut (cmiiw). Aku juga heran, kenapa siswa hanya mendapatkan kuota sebesar 31 GB, padahal kan harusnya 35 GB. Bukannya aku fakir kuota juga sih, tapi kan, kalau ada kesempatan untuk dapat yang lebih banyak, kenapa nggak?

Sampai sini dulu ya ceritanya, nanti akan Aku lanjutkan di cerita selanjutnya. Terima kasih telah membaca, dan sampai jumpa!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: