Design a site like this with WordPress.com
Get started

PJJ Dimulai – Satu Semester #15

Pembelajaran jarak jauh akhirnya di mulai, setelah mengalami berbagai kendala. Pada awalnya, hampir semua guru menyapa dan memberikan tugas, namun setelah seminggu PJJ berlangsung, banyak guru yang tiba-tiba hilang entah kemana. Dia juga tidak memberikan kabar atau pun info kepada wali kelas ku.

Suatu hari aku bertanya kepada wali kelasku, “kenapa banyak guru yang tidak memberikan materi, tugas, bahkan menyapa saja tidak?” lantas dia menjawab, “Jika guru berada di rumah, maka pekerjaan yang dia lakukan akan semakin banyak”. Aku heran, “kenapa bisa begitu bu?”. Ia lantas berkata “Ya karena guru harus mencari materi di internet, dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.”

Aku sebetulnya masih belum puas dengan jawaban yang diberikan oleh wali kelasku. Aku sebetulnya ingin tau, memangnya sesulit itukah mencari materi di internet? Sepertinya tidak susah-susah amat…, Namun, sayangnya sebelum aku sempat bertanya, wali kelasku bilang bahwa dia harus pergi. Entah mau melakukan apa, bisa jadi dia hanya menghindariku.

2 minggu setelah PJJ dimulai, pola pengajaran dari setiap guru mulai terlihat. Ada yang rajin memberi video materi dan juga tugas, seperti matematika dan IPA. Namun ada juga yang tidak terlihat sama sekali, atau hanya memberikan tugas yang bertumpuk, seperti IPS.

Terkadang aku juga menanyakan hal tersebut kepada guru mata pelajaran itu lewat kolom komentar di tugas. Namun, hampir semua guru sepertinya tidak membaca kolom komentar tugas Classroom. Atau, dia membacanya namun tidak menjawab. Mungkin dia bingung cara menjawabnya.

Aku follow akun official kemendikbud. Di sana terdapat banyak informasi yang berfaedah mengenai pendidikan, sesuai dengan nama kementerian tersebut. Kalau kalian melihatnya, sejak setelah lebaran berlangsung, ada banyak netizen yang komplain mengenai kapan jadwal masuk sekolah.

Hampir di setiap pos yang diterbitkan, pasti ada yang komen “pAk kaPaN mAsuK SekOLah?”. Namun, ada juga yang berkomentar “pak minta kuota..”. Ada juga orang tua yang komplain, karena guru yang mengajar tidak efektif dan hanya memberikan tugas. Dari keseluruhan jenis komentar di atas, yang paling banyak adalah netizen yang minta sekolah dibuka.

Tetap saja, permintaan masuk sekolah adalah permintaan khalayak. Namun, pemerintah tidak bisa mengabulkan permintaan tersebut begitu saja, karena dia harus menyiapkan protokol kesehatan yang ketat. Lihat saja negara lain, contohnya Inggris. Dia sudah membuka sekolah selama kurang lebih 2 minggu, lantas kembali memberlakukan PJJ karena meningkatnya kasus positif COVID-19. Dan hal ini bukan hanya terjadi di Inggris.

Padahal, jika kita bandingkan, sistem kesehatan yang dimiliki Inggris lebih bagus dibanding yang Indonesia miliki. Jadi, pemerintah tidak membuka sekolah adalah keputusan yang benar. Lebih baik tingkatkan kualitas PJJ agar pembelajaran lebih efektif dan siswa tidak bosan hanya menerima tugas mengerjakan soal yang jenisnya itu-itu saja.

Oke, sampe sini dulu ya ceritanya. Udah lumayan panjang nih. Terima kasih telah membaca, dan sampai jumpa pada seri berikutnya!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: