Design a site like this with WordPress.com
Get started

Pengambilan Buku – Satu Semester #12

Setelah proses pengambilan rapot yang membingungkan itu, ada lagi proses yang lebih kacau, yakni pengembalian buku lama dan pengambilan buku baru. Entah ada apa, buku yang ada di perpustakaan malah menjadi lantai perpus. Jadi, setiap aku melangkah masuk ke perpustakaan, maka ada sekitar 2 dan 3 buku terinjak atau sobek.

Sangat disayangkan hal ini bisa terjadi. Mungkin pihak perpustakaan juga ingin membereskan buku tersebut, tapi tidak sempat atau tidak mau karena sudah terlalu banyak yang harus dibersihkan.

Setiap anak yang ingin mengembalikan buku harus merapikan beberapa buku, menyusunnya bertumpuk. Jelas cara seperti ini membuat tumpukan antrean yang berada di depan perpustakaan menjadi semakin panjang. Semakin tinggi juga risiko penyebaran virus COVID-19.

Aku memilih untuk masuk duluan, namun bukan yang pertama, agar buku yang harus aku bereskan tidak terlalu banyak. Ketika aku masuk ke dalam perpus, aku langsung mencium bau udara yang tidak enak baunya. Sirkulasi udara nya kurang, karena jendela ditutup mati semua.

Mengapa ditutup? Karena ada air conditioner, tetapi ac tersebut sudah tidak mengeluarkan udara dingin lagi, bahkan sudah bocor di mana-mana. Jika melihatnya, memang agak miris, namun inilah kenyataannya. Bahkan ada beberapa buku yang basah terkena air dari ac tersebut, dan nasib buku tersebut sudah jelas, akan dibuang.

Petugas perpustakaan menyuruhku untuk menyebutkan setiap buku yang aku pinjam, dan dia mencentang checklist. Setelah itu, aku diminta untuk membawa tumpukan buku tersebut dan susun sesuai mata pelajaran. Proses ini hanya sebentar.

Lalu, aku dipersilakan untuk mengambil buku pelajaran kelas selanjutnya. Nah, masalahnya di sini. Setiap satu pelajaran ada sekitar 3 atau 4 macam buku, aku bingung harus memilih yang mana. Akhirnya, aku bertanya pada petugas perpustakaan, namun dia malah marah “susah amat, ambil aja terserah yang mana”.

Aku tidak mau mengambil sembarangan, karena bisa jadi guru tidak memakai buku tersebut, nanti ketika guru menjelaskan “buka halaman…” aku menjadi bingung karena buku yang aku miliki beda dengan buku yang guru itu miliki.

Lagi berpikir, tiba-tiba petugas perpus datang menghampiriku dan berkata “udah selesai belum? cepetan, temen kamu juga mau ngambil”. Aku menjawabnya “sebentar lagi, saya bingung ingin memilih buku yang mana”. Ia menjawab “ambil yang mana aja sih terserah..”. Aku kembali menjawab ” Di sini ada 3 buku yang berbeda kurikulum, yang mana yang harus saya pilih…,”

Petugas perpustakaan tersebut langsung beracting seolah-olah dia mendapat panggilan penting. Dalam hati aku tertawa, “hp nya saja tidak mengeluarkan getaran/bunyi, masa ada panggilan xD”.

Untungnya, ada salah satu guru yang baru saja masuk perpustakaan dan melihat kami berdua. Dia menanyakan apa yang sedang terjadi, dan aku jelaskan semuanya. Ia berkata, pilihlah buku yang mempunyai kurikulum 2013. Aku langsung sigap mencari dan seketika menemukan semua buku pelajaran.

Seharusnya pihak sekolah memberikan petunjuk, buku mana yang sesuai dengan kurikulum terbaru, berikan gambarnya. Masalah selesai, dari pada seperti aku tadi, apalagi petugas perpustakaan ternyata tidak tau buku mana yang harus dipinjam.

Itulah proses bagi rapot dan peminjaman buku di sekolah ku. Ribet dan membingungkan, serta menghabiskan waktu yang banyak. Sampai sini dulu ya ceritanya, nanti akan ku lanjutkan di seri berikutnya, terima kasih telah membaca. Byee!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: