3 April 2020

Pada pertengahan maret ini pula lah WHO menaikkan tingkatan COVID-19 dari yang sebelumnya adalah endemi menjadi pandemi. Beberapa negara sudah mulai melakukan “lockdown”, atau yang disebut karantina wilayah. Kita dihimbau untuk mencuci tangan secara teratur dengan menggunakan hand sanitizer atau sabun biasa.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Meskipun beberapa negara mulai lockdown, Indonesia tak acuh. Alasannya, “kita kan tidak punya kasus positif“. Aku sendiri sudah mulai menyiapkan bahan makanan, dan mulai jarang pergi keluar rumah, kecuali dalam keadaan penting. Kalo tidak penting, ngapain? Waktu itu juga ada yang ngajak mabar, tapi aku tolak dengan alasan lagi sibuk, padahal sih, gak sibuk..

Aku melakukan ini karena aku mulai mengikuti himbauan pemerintah yang terbit beberapa hari setelah WHO menetapkan pandemi, yakni melakukan social distancing. Social distancing adalah menjaga jarak aman dengan orang lain, minimal jarak 1 meter. Oleh karena itu, aku mengurangi keluar, apalagi ke tempat umum yang penuh sesak dan pengap.

Sekolahku mulai diliburkan. Awalnya para murid senang, tapi lama-kelamaan menjadi bosan, karena setiap hari selalu dikasih tugas sampe menumpuk. Entah kenapa, guru tidak mau memberikan materi, padahal kan materi sangat penting dalam proses belajar mengajar. Status wa maupun facebook isinya keluhan murid terhadap sekolah online. Mereka menginginkan sekolah seperti biasa. Wajar, karena mayoritas warga di Indonesia adalah orang yang extrovert, artinya orang yang cenderung lebih suka di luar rumah.

Oke sekian dulu berita hari ini yak. terima kasih telah membaca dan sampai jumpa pada berita berikutnya! Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Advertisement