Hari ini masih pagi, tepatnya pukul 6 pagi. Aku masih sibuk mempersiapkan payung yang akan aku bawa hari ini, karena hujan membungkus keadaan pagi ini. Entah apa yang kupikirkan, aku tiba-tiba ingin segera pergi ke sekolah, lantas menikmati suasana pagi. Ah, sudahlah, jangan terlalu banyak berpikir, nanti cepat stres. Itulah yang diucapkan oleh nenekku ketika aku berada di rumahnya.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yay! Tinggal 22 hari lagi menuju ulang tahun Disil ke-8! Aku telah menyiapkan beberapa kejutan yang akan diberikan kepada kalian tanggal 25 Februari 2020. Oke, ceritanya dilanjutkan yak…
Aku segera memasang sepatu, lantas berpamitan dengan orang tua. Rumahku jaraknya tidak terlalu jauh dari jalan raya, sehingga aku hanya berlari-lari kecil menuju jalan raya dan mencari pohon tempat aku berteduh, yakni pohon nangka. Konon, di pohon itu, barangsiapa yang tertidur, maka akan mendapatkan kebahagiaan untuk selamanya. Aku tidak percaya, itu hanya bohong, atau dalam istilah modern, kalo gak salah hoaks. “Teeet…,” suara angkot menyadarkanku dari lamunan. Aku segera menaiki angkot itu.
Biasanya, jika aku berangkat pada pagi hari seperti ini, aku akan bertemu dengan Nanda. Namun, tumben tidak ada. Lagi-lagi, angkot berhenti mendadak, karena ada penumpang. Entah kenapa, para sopir angkot yang ada di sini, pasti ngerem mendadak kalo ada penumpang yang ingin naik. Kenapa nggak berhenti secara perlahan? Kan bikin penumpang gak enak… Oiya, aku teringat dengan koran yang diberikan ayahku tadi malam. Isinya menerangkan tentang sopir angkot yang memprotes pemerintah karena kalah oleh ojek online.

Akhirnya aku sampai di sekolah. Aku segera mendatangi dan menaruh tas di kelasku. Kelasku terletak di dekat kantin, sehingga pasokan makanan selalu tersedia di kelasku, walaupun menurut aturan sekolah, tertulis bahwa kita tidak boleh makan saat jam pelajaran berlangsung. Semua guru di sini sudah tahu, bahwa kelas kami, kelas 6B adalah ternakal di sekolah ini. Kelasku juga adalah kelas dengan kondisi ruangan yang jelek, namun fasilitasnya lengkap, seperti kipas angin, proyektor, gorden, loker, dan sebagainya. Pokoknya kelas kami adalah kelas bagus…
Jam menunjukkan pukul 06:45. Semakin lama, hujan semakin kencang, padahal hari ini rencananya mau ada praktek mencangkok tanaman. Pasti akan batal. Tunggu, di kelasku baru ada cewek-cewek. Di mana Best Friendku? Apakah tidak masuk?
Penasaran yak… Bagaimana kelanjutan dari cerita ini? Simak di seri selanjutnya ya… Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Leave a Reply