Design a site like this with WordPress.com
Get started

Red – Jack, Sang Petualang – 2

Dimana Aku? Apakah aku masih hidup? Aku bangun dan melihat sekitar, dan suasananya seperti di negeri antah berantah yang aku tidak tahu dimana. Disini banyak orang yang meminggul karung –entah apa yang merasukimu, maksudnya entah apa yang mereka bawa. Seperti negeri terjajah.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Masih memandangi sekitar, tiba-tiba budak yang tadi meminggul karung-karung tersebut berlarian. Aku melihat ada prajurit yang mengejarnya, dan membawa senjata yang siap dipakai untuk menembak. Aku menghadangnya. “Siapa kamu!!!” Ujar prajurit tersebut. Aku menjawab “Saya adalah orang, masa hewan” aku jawab. Prajurit tersebut semakin marah, “Bagaimana jika kita bertanding tinju!!!!” Aku kaget. Boro-boro tinju, berenang aja aku belum lancar… Akhirnya, setelah berpikir, aku mengajaknya untuk adu kepintaran.

Dia meminta waktu untuk berdiskusi dengan temannya. Dan jelas jawabannya, yaitu “tidak”. Aku khawatir, bagaimana kalau hidupku berakhir disini. Aku mencoba mengadakan negoisasi dengan prajurit tersebut. setelah berunding cukup lama, kami sepakat bahwa aku akan melawan mereka secara fisik namun dengan peralatan senjata yang lengkap, sedangkan mereka tidak memakai perlengkapan apapun. Kelihatannya tidak seimbang ya, namun sebetulnya tetap mereka yang kemungkinan akan menang, karena mereka kuat dan punya banyak skills.

Peralatan Perang
Photo by CMDR Shane on Unsplash

Perang tersebut akan dilakukan pada esok hari. Mereka memberiku sebuah kamar yang ukurannya kecil, namun memadai untuk ditinggali. Aku menyiapkan strategi untuk melawan para prajurit tersebut, yakni dengan membuat “jebakan batman” di arena perang nanti. Namun, hal itu bertentangan dengan hati nuraniku, yang mengatakan bahwa hal itu adalah perbuatan curang, dan dilarang oleh Tuhan.

Aku berpikir, mungkin dengan berjalan keluar aku bisa mendapatkan ide. Aku berjalan mengelilingi kota tersebut, dan menemukan orang yang sepertinya adalah pemimpin dari prajurit tersebut. Aku menyapanya, dan aku meminta dia menjelaskan mengapa manusia ditangkap. Namanya Red, dan ia menjawab, bahwa dia menangkap amnusia karena ingin balas dendam karena orangtuanya dibunuh oleh manusia. Aku mencoba memberitahunya, bahwa membalas dendam itu tidak baik. Namun ia tidak menghiraukanku dan pergi begitu saja.

Sampai sini dulu ya ceritanya, nanti akan aku lanjutkan di seri berikutnya. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa pada seri berikutnya! Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: