Dengan perlahan aku keluar dari tempat tidur, dan tiba-tiba aku menemukan seorang manusia sedang termenung didepan rumah. Ia mengamati lahan- yang sepertinya adalah lahan yang ia miliki. Ia memiliki tubuh yang besar seperti manusia. Siapakah dia?
Sebelum Disil lanjutkan ceritanya, Disil ucapkan Selamat Hari Idul Fitri bagi yang merayakan. Gimana lebarannya, seru gak? Dapet THR berapa? Coba bagi keseruannya dikolom komentar ya! Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Manusia tersebut memiliki topi yang menurut isi bukuku adalah petani. Yap, Petani. Aku datengin dia, ia langsung kaget sampai terjatuh dari tangga. “Siapa kamu? Buku kok bisa ngomong?” Kata petani tersebut. Aku menjelaskan secara panjang lebar sampai akhirnya ia mengerti mengapa aku seperti manusia. Oiya, aku juga belum ceritain gimana aku dibuat ya? Nanti akan aku jelasin.
Aku menanyakan, “Pak, kenapa bapak sedih?” Ia menjawab “Bapak kehilangan Sawah dan keluarga bapak,” Aku pun sedih mendengarnya. Petani itu mempunyai 2 anak. Istri dan 2 anaknya tersebut diterjang tsunami yang dahsyat itu sehingga hilang. Aku merasa iba dan ingin ikut membantu mencari keluarganya yang hilang, namun kata petani tersebut jangan, karena akan ada bencana lagi, melihat dari awan yang sudah gelap warnanya.
Sampai sini dulu ya ceritanya. Nanti Disil lanjutkan lagi. Sampai jumpa pada artikel berikutnya! Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Leave a Reply